Minggu, 19 Juli 2020

PERAWATAN BERKALA SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR KELAS XI


Pada kelas XI kamu akan mempelajari sepeda motor secara lebih mendalam, tiap sistem akan dibahas secara terpisah, pada pembelajaran ini kamu akan membahas perawatan berkala sistem penerangan sepeda motor.
Seiring dengan perkembangan jaman, sekarang sistem penerangan selalu digunakan saat sepeda motor dikendarai, dengan adanya UU No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan raya, sepeda motor wajib menyalakan lampu utama setiap dikendarai, baik siang maupun malam. Hal ini akan menyebabkan sistem penerangan akan bekerja berat dan membuat sistem penerangan menjadi salah satu komponen keselamatan berkendara yang penting. Oleh karena itu perawatan berkala dan perbaikan sistem penerangan menjadi suatu yang akan sering dilakukan.

A. Komponen-Komponen Sistem Penerangan
Berikut adalah komponen-komponen penyusun sistem penerangan sepeda motor 

1. Lampu Kepada (Headlight/Head Lamp)
  Headlamp atau lampu besar mempunyai fungsi yang sangat penting dan merupakan komponen yang terletak di depan sepeda motor.
Lampu kepala ada yang dipasang di setang dan ada yang dipasang  di cover. Lampu kepala yang dipasang di setang memiliki kelebihan sinarnya akan mengikuti arah kemudi terutama saat membelok. Headlamp berguna untuk memberikan penerangan bagi pengemudi pada malam hari atau saat kondisi sekitar sedang gelap. Dengan cara ini visibilitas pengemudi akan selalu terjaga untuk keamanan berkendara. Secara umum, ada tiga posisi kerja headlamp, yaitu posisi low (jarak dekat), high(jarak jauh) dan flash(dimmer). Seiring perkembangannya, headlamp mempunyai beberapa fitur yang cukup berguna
 Jarak sinar lampu kepala dapat berbeda (untuk lampu dekat dan lampu jauh) karena lampu kepala menggunakan bolam yang terdiri dari 2 filamen. Selain itu adanya perbedaan konstruksi reflector lampu juga membuat adanya perbedaan jarak sinar lampu jauh dan dekat. Reflektor adalah cermin cekung yang berbentuk parabola. Fungsi reflektor adalah untuk memantulkan sinar lampu dan menghasilkan cahaya yang fokus sehingga dapat menerangi jalan dengan baik. Permukaan reflektor dilapisi dengan lapisan khusus (biasanya krom) agar dapat memantulkan semua sinar yang dihasilkan bolam.

Tiap reflektor mempunyai titik fokus yang akan menentukan jarak sinar lampu  dan "jatuhnya" sinar dipermukaan jalan. Titik fokus akan memantulkan sinar lampu sejajar sumbu utama raflektor
Filamen lampu dekat diposisikan diujung titik fokus dan pada bagian bawah diberikan penutup agar sinar hanya memantul ke atas. sinar yang memantul melalui bagian atas reflaktor cenderung akan dipantulkan ke bawah. Pada saat lampu jauh diaktifkan, filamen lampu jauh berada di tepat titik fokus raflektor sehigga sinar dipantulkan lurus dengan sumbu reflektor, akibatnya jarak sinar lampunya lebih jauh dari lampu dekat.

2. Baterai

Baterai merupakan salah satu bagian dari sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan, baik pada kendaraan sepeda motor maupun kendaraan pada kendaraan mobil.

Baterai merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan sumber energi listrik melalui proses elektro kimia yaitu dari proses kimia dirubah menjadi tenaga listrik (saat proses pengosongan) dan sebaliknya dari tenaga listrik dirubah menjadi proses kimia (saat proses pengisian).

Arus yang berasal dari baterai yaitu arus searah atau arus DC (Alternating Current). Sedangkan tegangan baterai yang digunakan adalah sebesar 12 volt     
    
3. Generator

Generator listrik merupakan alat yang dipakai untuk menghasilkan tenaga listrik. Generator listrik juga merupakan salah satu alat konversi energi yaitu merubah energi gerak menjadi energi listrik.
Lampu kepala yang menggunakan tegangan AC langsung mengambil arus listrik yang dihasilkan oleh generator. Ciri utamanya, nyala lampu utamanya selalu mengikuti putaran mesin, saat mesin berputar lambat atau idle nyalanya cenderung redup, dan saat putaran mesin ditambah nyala lampu menjadi semakin terang.

4. Kunci Kontak

Kunci kontak (ignition switch) berfungsi sebagai saklar, yang memutuskan dan menghubungkan sumber arus listrik (baterai atau generator) ke rangkaian sistem penerangan. Bila kunci kontak berada di posisi OFF, tidak akan dapat bekerja dan sebaliknya.

  
5. Sakelar Lampu Kepala

Sakelar lampu kepala berfungsi memutuskan dan mengalirkan arus listrik dari sumber arus listrik ke saklar lampu dekat dan jauh, saklar ini dapat ditemui pada sepeda motor yang belum menerapkan AHO (Automatic Headlight On) atau lampu kepala yang menyala terus saat mesin mulai hidup. Di sepeda motor baru, khusunya yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia sudah tidak dilengkapi dengan saklar lampu kepala lagi semanjak adanya UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu-lintas dan angkutan jalan.   

6. Sakelar Lampu Dekat Jauh
Sakelar ini berfungsi mengalirkan arus listrik ke filamen lampu dekat atau lampu jauh. Sakelar ini untuk memilih lampu dekat (low beam) atau lampu jauh (high beam), jadi kedua lampu tidak dapat menyala bersamaan. Sakelar ini biasanya terletak di setang sebelah kiri.

7. Sakelar Dim 

Saklar dim biasanya hanya digunakan di sepeda motor sport. Sakelar ini berfungsi untuk menyalakan lampu jauh sesaat (pass beam) tanpa harus mengaktifkan saklar lampu kepala. Biasanya digunakan untuk memberi tanda pada kendaraan di depan atau tanda untuk mendahului kendaraan lain.

8. Indicator Lampu Jauh

Indikator lampu jauh berupa sebuah lampu kecil yang biasanya terpasang di area spidometer yang berfungsi untuk memberikan informasi pada pengendara jika lampu jauh menyala. Indikator ini biasanya menggunakan lampu berwarna biru. 

9. Bola Lampu Kepala

Bohlam adalah sumber utama cahaya lampu kepala yang bekerja dengan cara mengubah tenaga listrik menjadi tenaga panas. Tenaga panas membuat filamen memanas dan memijar sehingga dihasilkan cahaya. Cahaya yang dihasilkan cenderung kekuningan karena nyala filamen yang memijar cenderung kekuningan. Akhir-akhir ini bohlam mulai ditinggalkan penggunaannya dan digantikan dengan LED (Light Emitting Diode) yang lebih hemat listrik dan lebih terang.

  
10. Lampu Kota/Posisi/Senja
Lampu kota/posisi/senja termasuk sistem penerangan karena saat sakelar lampu depan dinyalakan, lampu kota juga ikut menyala. Dahulu lampu kota digunakan saat sore hari yang masih belum gelap atau digunakan sebagai penenda posisi kendaraan di jalan. Nyala lampu kota lebih redup daripada lampu kepala karena dayanya lebih kecil. Lampu kota biasanya terpasang di dekat lampu kepala dan warnanya sama dengan warna lampu kepala.

11. Lampu Belakang
Lampu belakang memiliki fungsi yang sama dengan lampu kota, hanya saja warna cahayanya berbeda dengan lampu kota. Lampu belakang berwarna merah dan menjadi satu dengan lampu rem. Lampu belakang lebih redup daripada lampu rem, sehingga walaupun warnanya cahayanya sama keduanya dapat dengan mudah dibedakan.

12. Lampu Plat Nomor
Lampu plat nomor (belakang) mulai banyak digunakan pada sepeda motor baru. Desain sepada motor baru membuat posisi plat nomor dan lampu belakang semakin jauh sehingga cahaya lampu belakang tidak dapat menyinari plat nomor dengan baik. Lampu plat nomor berfungsi menerangi plat nomor agar terlihat saat malam hari. Lampu ini dirangkai paralel dengan lampu kepala, lampu kota, dan lampu panel instrumen (spidometer) sehingga akan ikut menyala saat lampu kepala dinyalakan. 

13. Lampu Spidometer / Panel Instrumen
    

Lampu ini berfungsi memberikan pencahayaan pada panel instrumen (spidometer, tachometer, fuel level, dan lain-lain) di setang. Lampu panel instrument akan menyala saat lampu kepala dinyalakan, tanpa lampu panel spidometer, semua parameter di panel instrumen tidak akan dapat terbaca pada malam hari atau saat gelap.
     
14. Kabel dan Soket
Semua komponen sistem penerangan dihubungkan oleh kabel-kabel dan soket sehingga membentuk sebuah sistem penerangan. Kabel berfungsi untuk mengalirkan arus listrik, sedangkan soket berfungsi menghubungkan kabel dan komponen sistem penerangan. Soket juga berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan antar bagian kabel dengan mudah dan tanpa merusaknya (memotongnya).  


B. Prinsip Kerja Sistem Penerangan


Sistem  penerangan sepeda motor bekerja dengan prinsip yang sangat sederhana. Bila terkesan sistem penerangan memiliki prinsip kerja yang rumit itu disebabkan pemahaman terhadap sistem kelistrikan yang belum baik. Dalam sub bab ini hanya akan dibahas prinsip sistem penerangan utama, yaitu lampu kepala. Untuk lampu-lampu yang lain yang ada dalam sistem peneranagn tidak akan dibahsa secara terpisah, karena lampu-lampu tersebut hanya dirangkai secara paralel dengan lampu kepala. Berdasarkan jenis tegangan yang digunakan, ada dua macam lampu kepala, yaitu lampu kepala AC dan lampu kepala DC.

1. Lampu Kepala AC

Sistem kelistrikan di motor memiliki dua jenis, yakni sistem AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current). Sistem kelistrikan lampu, terutama lampu depan, juga terbagi jadi AC dan DC.
Pada motor yang lampu depannya sistem AC, ciri-cirinya lampu depan baru akan menyala saat mesin sudah hidup. Sumber arus kelistrikan motor AC diambil dari sepul yang dikontrol oleh regulator rectifier atau kiprokKekurangan sistem kelistrikan lampu depan model AC, saat mesin idle atau langsam, cahaya lampunya cenderung redup. Baru akan terang setelah putaran mesin naik di atas 2.000 rpm.
Lampu kepala AC tidak membutuhkan baterai sehingga jika baterai mengalami kerusakan, lampu kepala akan tetap menyala
Prinsip kerja lampu kepala AC pada rangkaian gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika kunci kontak diputar ke posisi ON dan mesin hidup, maka arus listrik mengalir dari generator ke regulator. Di regulator tegangan listrik yang menuju lampu dibatasi 12 V agar lampu tidak rusak. Dari regulator arus listrik mengalir menuju sakelar lampu kepala (bila menggunakan). Arus listrik akan mengalir ke lampu kota, lampu belakang, lampu plat nomor, dan lampu panel instrumen, saat sakelar lampu digerakkan sekali (posisi 1). Semua lampu tersebut dirangkai secara paralel sehingga akan menyala bersamaan saat sakelar lampu kepala digerakkan ke posisi 1. Ketika sakelar lampu digerakkan ke posisi 2, arus listrik mengalir ke sakelar dekat-jauh dan ke lampu kepala. Lampu kepala akan menyala sesuai dengan posisi sakelar lampu dekat jauh. Pada saat ini lampu kota dan lampu lain yang dirangkai paralel dengan lampu kota tetap menyala.  
Pada sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan sakelar lampu kepala, semua sistem penerangan akan langsung menyala ketika mesin hidup, baik siang maupun malam hari. Tidak digunakannya sakelar lampu kepala bertujuan agar lampu kepala selalu hidup dan pengendara tidak pernah lupa menyalakan lampunya. Lampu kepala AC tidak membebani baterai sehingga usia baterai lebih panjang. Lampu jenis ini juga cocok digunakan terus menerus daraipada lampu DC yang sangat tergantung dengan baterai. Kelemahannya, cahaya lampu kepala AC tidak konstan sehingga terkesan lebih redup daripada lampu kepala DC.

2. Lampu Kepala DC

Tipe lampu kepala DC mulai banyak digunakan pada sepeda motor baru karena nyalanya yang lebih konstan tidak seperti lampu kepala AC. Prinsip kerjanya hampir sama dengan lampu kepala AC, hanya saja lampu kepala DC menggunakan arus listrik dari baterai. Generator tetap digunakan untuk mengisi muatan listrik baterai. Dapat dikatakan sumber tenaga listrik lampu kepala DC juga berasal dari generator. Arus listrik dari baterai sudah 12 Volt sehingga tidak dibutuhkan regulator dalam rangkaian lampu. Regulator tetap digunakan tetapi hanya untuk mengatur besarnya tegangan arus pengisian ke baterai.
Prinsip kerja lampu kepala DC seperti gambar rangkaian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika kunci kontak diputar ke posisi ON (mesin hidup atau mati), maka listrik mengalir dari beterai ke sakelar lampu kepala (bila menggunakan).    Arus listrik akan mengalir ke lampu kota, lampu belakang, lampu plat nomor, dan lampu panel instrumen, saat sakelar lampu digerakkan sekali (posisi 1). Semua lampu tersebut dirangkai secara paralel sehingga akan menyala bersamaan saat sakelar lampu kepala digerakkan ke posisi 1. Ketika sakelar lampu digerakkan ke posisi 2, arus listrik mengalir ke sakelar dekat-jauh dan ke lampu kepala. Lampu kepala akan menyala sesuai dengan posisi sakelar lampu dekat jauh. Pada saat ini lampu kota dan lampu lain yang dirangkai paralel dengan lampu kota tetap menyala.
Lampu kepala DC ini sangat membebani baterai, khususnya jika daya lampu yang digunakan cukup besar. Sehingga pengisian juga terbebani karena daya yang dikonsumsi lampu selalu sama untuk tiap putaran mesin. Padahal kemampuan membangkitkan tenaga listrik generator bervariasi (tidak konstan) mengikuti kecepatan putaran mesin. Untuk mengatasi permasalahan ini, hampir semua sepeda motor dengan lampu kepala DC mulai menggunakan LED yang lebih hemat  daya dan lebih terang.  


C. Perawatan Berkala Sistem Penerangan

Sistem penerangan sepeda motor termasuk perlengkapan keamanan berkendara yang spesifikasi teknis dan pengujiannya diatur oleh undang-undang. Oleh sebab itu tidak disarankan mengubah atau memodifikasi komponen sistem penerangan secara sembarangan. Komponen sistem penerangan yang masih standar akan memudahkan perawatan berkalanya. Usia pakai komponen standar juga jauh lebih lama, asal selalu dirawat secara berkala. Perawatan berkala sistem penerangan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Namun jika terjadi kerusakan, proses perbaikannya membutuhkan kesabaran dan kejelian yang baik. Berikut dijelaskan beberapa contoh pekerjaan perawatan berkala sistem penerangan sepeda motor

1. Pemeriksaan dan Penyetelan Lampu Kepala
Prosedur pemeriksaanya dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Posisikan sakelar lampu kepala (bila ada) ke posisi lampu kepala. Pastikan lampu kepala menyala dan tidak redup
b. Periksa apakah lampu dekat dan jauh dapat menyala dengan menekan sakelar lampu dekat dan jauh
c. Saat lampu jauh menyala, periksa apakah indikator lampu jauh menyala atau tidak
d. Periksa jarak jatuhnya sinar lampu kepala, bila tidak sesuai lakukan penyetelan lampu kepala. Untuk melakukan penyetelan, kendorkan baut penyetel dan garakkan lampu kepala sehingga didapatkan setelan sesuai spesifikasi pabrik, (dapat dilihat di buka manual)
e. Periksa reflektor dan mika lampu, jika keduanya terlihat memudar, menguning, atau meleleh, segera ganti  dengan yang baru karena akan mempengaruhi cahaya yang dihasilkan oleh bohlam.
f. Periksa kondisi bohlam (untuk sepeda motor yang masih menggunakan bohlam pijar atau halogen), bila permukaan bohlam mulai menghitam, segera ganti bohlam. Menghitamnya permukaan bohlam menandakan tungsten yang menguap sudah terlalu banyak dan usia bohlam tidak lama lagi.
g. Khusus sepeda motor yang sudah menggunakan LED di lampu kepalanya, pemeriksaan LED mungkin tidak  perlu dilakukan. Hal ini disebabkan LED usia pakainya sangat panjang dan jarang dijumpai LED mati semenjak LED mulai banyak digunakan untuk lampu kepala sepeda motor. Kerusakan LED umumnya hanya reflektor yang pecah akibat kecelakaan atau sepeda motor terjatuh. Lampu kepala dengan LED tetap dapat disetel sehingga tidak menyilaukan pengguna jalan lain dari arah berlawanan. 

2. Pemeriksaan Lampu-Lampu Lainnya
Selain lampu kepala sebagai komponen utama sistem penerangan, terdapat beberapa lampu lain yang ikut bekerja (menyala) saat lampu kepala menyala. Beberapa lampu itu antara lain lampu kota/senja/posisi, lampu belakang (tail light), lampu plat nomor, lampu indikator jauh, dan lampu panel instrumen. Berikut adalah prosedur pemeriksaan lampu-lampu tersebut :
a. Hidupkan semua lampu-lampu penerangan dan periksa apakah ada lampu yang mati, bila ditemukan  lampu yang mati, periksa penyebabnya. Bila penyebab dari lampu itu sendiri, segera lakukan penggantian lampu
b. Periksa kondisi sakelar lampu, sakelar lampu yang kotor atau berkarat  terminalnya akan menghambat aliran arus listrik. Untuk perawatan, sakelar juga dapat diberikan minyak pelumas khusus untuk pencegah karat.
c. Khusus elampu belakang yang menjadi satu dengan lampu rem, bila lampu belakang mati dan lampu rem masih hidup, segara lakukan penggantian bohlam. Jangan menunggu sampai lampu rem ikut mati, sehingga lampu   belakang menjadi tidak berfungsi dan dapat membahayakan keselamatan berkendara saat malam hari.
Meskipun beberapa lampu tersebut bila tidak berfungsi (tidak menyala) tidak akan mengganggu kinerja sepeda motor, tetapi kondisinya tetap diperhatikan. Sebagai contoh, lampu panel instrumen yang mati saat malam hari akan sangat menyulitkan pembacaan spidometer dan tachometer. Tidak jarang sebagian pengendara membiarkan lampu belakangnya mati sehingga keberadaannya di jalan menjadi sulit diketahui pengguna jalan lain. Hal lain yang perlu diperhatikan, jangan pernah   mengganti warna lampu standar dengan warna lain. Misalnya mengganti lampu belakang yang berwarna merah dengan warna putih. Hal ini akan mengganggu pengendara lain dan fungsi dari lampu tersebut menjdi kurang maksimal. 

0 komentar: